2.3.11

KOEFISIEN KORELASI DAN KOEFISIEN DETERMINASI
     hubungan antara variabel X dan Y bisa positif ataupun negatif. dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X diikuti kenaikan (penurunan) Y dan dikatakan negatif apabila kanaikan (penurunan) X diikuti dengan penurunan (kenaikan) Y.
    kuat tidaknya hubungan antara X dan Y diukur dengan suatu nilai dimana nilai tersebut terletak di interval , bila r =1 maka hubungan X dan Y sempurna (sangat kuat) dan positif, bila r =0 maka X dan Y tidak mempunyai hubungan, sedangkan bila r = -1 maka hubungan antara variabel X dan Y sempurna (sangat kuat) dan negatif. 
     rumus korelasi (r) dapat digunakan seperti yang ada di bawah ini
sedangakan untuk persamaan regresi liner koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi
.
contoh soal
jika X adalah persentase kenaikan biaya iklan dan Y adalah persentase kenaikan hasil penjualan, berdasarkan data di bawah hitung koefisien korelasi dan koefisien determinasi serta interpretasikan hasilnya.
X=1 2 4 5 7 9 10 12 
Y=2 4 5 7 8 10 12 14
penyelesaian
dari data diperoleh
maka
artinya persentase kenaikan biaya iklan dan persentase kenaikan hasil penjualan hubungannya sangat kuat dan positif yang berarti b iaya iklan pada umumnya menaikkan hasil penjualan dan 98% hasil penjualan dipengaruhi oleh biaya iklan sedangankan 2% dipengaruhi oleh faktor lainnya.

INTERVAL KEPERCAYAAN  DAN 
kita dapat menentukan selang kepercayaan (interval kepercayaan) dari  dan  dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
1. untuk selang kepercayaan 
dengan
 dan 
2.untuk selang kepercayaan 
dengan
 dan 
contoh soal
diketahui data sebagai berikut
X= 4  6  7  10  13
Y= 40 60 50 70 90
tentukan interval konvidensi untuk 
penyelesaian
dari data di atas diperoleh
maka interval kepercayaan untuk  adalah
                            
artinya karena  tidak melewati titik posat (0,0) maka ada hubungan linier antara X dan Y.
angka 3.182 diperoleh dari tabel dengan n-2=3 dan =5%.


UJI HIPOTESIS
uji hipotesis dilkakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan linier antara variabel X dan variabel Y.
pengujian hipotesis dapat dilakukan sebagai berikut.
uji F untuk 
uji  digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan linier antara X dan Y. uji  dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
H0: =0 (tidak ada hubungan linier antara X dan Y)
H1: 0(ada hubungan linier antara  X dan Y)
dengan menggunakan statistik uji sebagai berikut
 dengan pembanding F tabel. untuk mendapatkan rumus RKR dan RKS bisa dilihat di bawah.
; JKT adalah jumlah kuadrat total
; JKS adalah jumlah kuadrat sesatan, sedangkan b0 dan b1 masing masing adalah konstanta dan koefisien X pada persamaan garis regresi(untuk b0=a dan b1=b).
; JKR adalah jumlah kuadrat regresi
dengan menggunakan formula di atas maka kita dapat menentukan F sebagai berikut

apabila nilai F hitung > dari F tabel maka H0 ditolak yang berarti tidak ada hubungan linier antara X dan Y. 

uji t untuk 
dengan tujuan yang sama dengan di atas hanya saja pengujian kali ini dilakukan dengan uji t sebagai berikut.
H0:=0
H1:0
dengan menggunakan statiktik uji
 dengan hitungan b dan s(b) sama dengan rumus sebelumnya. Kita menolak H0 bila t hitung > t tabel


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan anda berkomentar namun dimohon untuk jaga kesopanan